Pengertian Rhizopus Oryzae

Pengertian Rhizopus Oryzae

Foresthillcoc – Rhizopus oryzae adalah jamur yang biasa digunakan untuk membuat tempe. Jamur Rhizopus oryzae sangat aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan racun dan dapat menghasilkan asam laktat. Pada dasarnya jamur Rhizopus oryzae ini memiliki kemampuan untuk memecah lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino.

 

Selain itu, jamur Rhizopus oryzae dapat menghasilkan protease. Menurut Sorenson dan Hesseltine, Rhizopus sp tumbuh baik pada kisaran pH 3,4 sampai 6. Dalam penelitian, pH tempe meningkat menjadi pH 8,4 dengan bertambahnya waktu fermentasi, yang menurunkan jamur, karena pH tinggi tidak cocok untuk pertumbuhan. jamur.

 

Secara umum, kapang juga membutuhkan air untuk tumbuh, tetapi kapang membutuhkan lebih sedikit air daripada bakteri. Selain nilai pH dan kadar air yang tidak sesuai untuk pertumbuhan kapang, kapang juga membutuhkan jumlah nutrisi dalam bahan.

 

Peran Rhizopus Oryzae

Ada beberapa peran Rhizopus oryzae diantaranya:

 

Peran Rhizopus Oryzae “sebagai penghasil makanan dan enzim”

Rhizopus oryzae adalah jamur yang biasa digunakan untuk membuat tempe. Jamur Rhizopus oryzae ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan racun dan dapat menghasilkan asam laktat. Jamur Rhizopus oryzae ini memiliki kemampuan untuk memecah lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino, selain itu jamur Rhizopus oryzae dapat menghasilkan protease. lihat juga praktikum uji karbohidrat

 

Rhizopus Oryzae sebagai starter

Jamur ini sering digunakan sebagai makanan pembuka dalam pembuatan berbagai jenis keju. Agar dapat tumbuh pada susu, kultur starter harus mampu memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam amino melalui proses proteolisis. Peran utama jamur dalam pembuatan keju adalah untuk meningkatkan rasa dan aroma, sedikit mengubah tampilan tekstur keju-tahu.

 

Reproduksi Rhizopus Oryzae

Rhizopus berkembang biak secara aseksual dan seksual Reproduksi aseksual terjadi dengan spora tidak bergerak yang dihasilkan oleh sporangia, sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan peleburan hifa (+) dan hifa (-) untuk membentuk progamentangium. Progametangium menjadi gametangium. Setelah gametangium terbentuk, terjadi peleburan plasma, yang dikenal sebagai plasmogami.

 

Hasil fusi plasma membentuk sebatang rokok, yang kemudian tumbuh menjadi zigospora. Zigospora yang tumbuh melakukan fusi nuklir, yang disebut karyogami, dan akhirnya berkembang menjadi kecambah sporangial. Setelah meiosis, spora (+) dan spora (-) terbentuk, yang masing-masing tumbuh menjadi hifa (+) dan hifa (-). Rhizopus oryzae hidup di tanah lembab atau di sisa-sisa organisme mati.

 

Ciri-ciri Rhizopus Oryzae

Menurut Soetrisno (1996), ciri-ciri jamur Rhizopus oryzae adalah koloni berwarna putih yang berangsur-angsur berubah menjadi abu-abu; stolon halus atau agak kasar dan tidak berwarna sampai kuning kecoklatan; Sporangiofor tumbuh dari stolon dan terbang sendiri-sendiri atau berkelompok (hingga 5 sporangiofor); Rizoid tumbuh saling berhadapan dan berada pada posisi yang sama dengan sporangiofor;

 

Sporangia globus atau subglobus dengan duri (duri pendek) yang berwarna coklat tua sampai hitam saat dewasa; Columella oval sampai bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar; Spora berbentuk bulat, lonjong atau elips atau silindris; Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 350 °C, minimum 5-70 °C dan maksimum 440 °C. Berdasarkan asam laktat yang dihasilkan oleh Rhizopus oryzae termasuk mikroba heterofermentatif (Kuswanto dan Slamet, 1989).

 

Ciri-ciri Rhizopus Oryzae

Ciri-ciri R. oryzae secara umum tidak termasuk hifa terisolasi (senositik) yang hidup sebagai saprotrof, yaitu dengan cara menguraikan senyawa organik. Tempe dibuat secara aerobik. Reproduksi aseksual jamur R. oryzae terjadi dengan membentuk sporangium yang mengandung sporangiospora.

 

  1. oryzae memiliki pucuk yaitu hifa yang terletak di antara dua kelompok sporangiofor (batang sporangia). Reproduksi seksual terjadi dengan peleburan hifa (+) dan hifa (-) untuk membentuk tangium progamental. Progametangium menjadi gametangium.

 

Setelah gamentangium terbentuk, terjadi peleburan plasma, yang dikenal sebagai plasmogami. Hasil fusi plasma membentuk sebatang rokok, yang kemudian tumbuh menjadi zigospora. Zigospora yang tumbuh melakukan fusi nuklir, yang disebut karyogami, dan akhirnya berkembang menjadi kecambah sporangial. Setelah meiosis, sporangium yang berkecambah membentuk spora (+) dan spora (-), yang masing-masing tumbuh menjadi hifa (+) dan hifa (-).